This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Jumat, 09 November 2012

tugas landasan pendidikan



Kementerian Pendidikan Nasional
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PROGRAM PASCASARJANA 
UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL 2012-2013                                                       ===================================================================
TAKE HOME EXAM
Mata Kuliah         : Landasan Pendidikan
Hari/Tanggal        : Sabtu, 3 November 2012
Waktu                   : dikumpulkan hari Rabu, 10 November 2012
Dosen                    : ACHMAD RIFAI’I RC


______________________________________________________________________________
1.      Mengapa Filsafat sangat penting menjadi landasan pendidikan? Jelaskan
2.      Mengapa guru dituntut menguasai filsafat dalam melaksanakan tugas-tugas professional? Jelaskan!
3.      Bagaimanakah penerapan cabang filsafat metafisika,epistemology dan aksiologi dalam prasis pendidikan? Jelaskan!
4.      Buat analisis, filsafat apakah yang paling efektif (filsafat autokratis ataukah demokratis) untuk diterapkan dalam pendidikan olahraga?Jelaskan!
5.      Buat analisis filsafat, mengapa perubahan pendidikan di ndonesia seringkali sukar diduga sebelumnya!























TUGAS
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GASAL 2012/2013
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Landasan Pendidikan
Dosen Pengampu : ACHMAD RIFAI’I RC



Oleh
R o s a m a j i, 0103512124


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR KONSENTRASI PGSD
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012

1.      Mengapa Filsafat sangat penting menjadi landasan pendidikan? Jelaskan
Arti Filsafat
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia. Philo=cinta Sophia = kebijaksanaan/kebenaran. Filsafat adalah berpikir secara kritis, sistematis, rasional, dan komprehensif hingga menghasilkan  hakekat kebenaran asli yang di dalamnya juga terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika
Pengertian pendidikan
Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan dan dilaksanakan secara sadar oleh keluarga, masyarakat, dan pemerintah melalui bimbingan, pengajaran yang berlangsung di sekolah atau luar sekolah sepanjang hayat  untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada. Indikasi hasil adalah perubahan sikap dan tata laku ke arah yang lebih dewasa.

Pengertian Landasan Pendidikan
Landasan pendidikan adalah seperangkat asumsi yang dijadikan titik tolak dalam rangka pendidikan. Pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Karena itu diperlukan sejumlah landasan dan asas-asas tertentu dalam menentukan arah dan tujuan pendidikan.

Pentingnya filsafat menjadi landasan pendidikan
Dari beberapa pengertian diatas beberapa landasan pendidikan sangat memegang peranan penting dalam menentukan tujuan pendidikan adalah landasan filosofis, sosiologis, dan cultural. Dari beberapa landasan, landasan filsafat sanagat penting, karena filsafat dapat menjelaskan pemikiran tentang praktik pendidikan mulai dari merancang kurikulum, metode pembelajaran, penetapan tujuan pendidikan maupun perumusan kebijakan pendidikan.

Filsafat juga dapat melakukan analisis kritis sistematis, rasional dan komprehensif tentang pendidikan. Tugas filsafat adalah menjelaskan pemikiran tentang praktik pendidikan. Misalnya, landasan psikologis apakah yang mendukung kurikulum terpusat pada peserta didik atau metode diskaveri dalam pembelajaran? Adakah dimensi metafisika terhadap pertanyaan tentang bagaimana mengendalikan perilaku antisosial peserta didik? Gagasan apakah yang tersirat dalam praktik administrasi di sekolah? Pertanyaan tesebut menjadi bidang kajian filsafat.
Semua ilmu yang dipelajari dalam proses pendidikan berinduk pada filsafat, baik ilmu sosial maupun ilmu alam. Pada awalnya filsafat terdiri dari tiga segi yaitu (1)apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah (logika); (2) mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap buruk (etika); (3)apa yang termasuk indah dan apa yang termasuk jelek (estetika).


2.      Mengapa guru dituntut menguasai filsafat dalam melaksanakan tugas-tugas professional? Jelaskan!

Disadari atau tidak setiap orang memiliki filsafat hidup sendiri yaitu suatu keyakinannya mengenai jalan hidup dan yang dicita-citakannya. Pengalaman seseorang dalam sepanjang hidupnya dapat membentuk sikap hidup dan hal itu erat kaitannya dengan filsafat pendidikan yang dipilihnya. Demikian pula bila menjadi seorang pendidik atau  guru pasti akan memiliki filsafat hidup dan filsafat pendidikan. Guru setiap hari dihadapkan pada persoalan pendidikan yang memerlukan analisis secara filasafat".

Hakekat guru sebagai pendidik adalah agen perubahan, berfungsi sebagai pemimpin dan pendukung serta pengembang nilai-nilai hidup di masyarakat, sebagai fasilitator dan bertanggung jawab atas tujuan belajar. Tugas guru adalah melaksanakan pendidikan melalui proses pembelajaran. Sedangkan strategi filsafat mempunyai hubungan dengan filsafat pendidikan yaitu pembelajaran. Sehingga setiap guru yang memahami filsafat pendidikan ia memiliki seperangkat keyakinan mengenai bagaimana manusia belajar dan tumbuh serta apa yang manusia pelajari agar dapat tinggal dalam kehidupan yang baik.
Jadi, pemahaman filsafat oleh guru sangatlah perlu, karena wawasan filosofis dalam dunia pendidikan berintikan interaksi antara manusia, terutama antara pendidik dan terdidik untuk mencapai tujuan pendidikan.

Di dalam interaksi tersebut terlibat isi yang diinteraksikan serta proses bagaimana interaksi tersebut berlangsung. Selanjutnya bahwa pentingnya dan manfaat filsafat bagi guru adalah:
a.       wawasan guru bertambah dalam rangka meningkatkan profesionalismenya,
b.      bahan berpikir dan bertindak dalam rangka pelaksanaan tugas guru sehari-hari,
c.       analisis filosofis berkenaan dengan isi dan praktek (praksis) pendidikan.
d.      mengetahui luas dan kedalaman dari ilmu yang pelajari,
e.       punya arah dan tujuan filosofis yang jelas dalam proses PBM, 
f.       dasar filosofis untuk bersikap dan berpendirian serta  senantiasa dipandu oleh norma dan aturan,
g.      menghargai dan toleran terhadap perbedaan pendapat,
h.      terdorong untuk mempelajari suatu ilmu secara tuntas sampai ke akar-akarnya, 
i.        bijak dalam menggunakan ilmu dan teknologi,
j.        memiliki dasar filosofis dalam membuat berbagai macam keputusan.
k.      inpirasi dan ekspresi model pendidikan benar-benar dijalankan,
l.        preskripsi atau petunjuk  praktek pendidikan dijalankan dengan baik.

3.      Bagaimanakah penerapan cabang filsafat metafisika,epistemology dan aksiologi dalam prasis pendidikan? Jelaskan!

a.       Ontologi Ilmu Pendidikan, yang membahas tentang hakikat subtansi dan pola organisasi Ilmu Pendidikan
b.      Metafisika dalam pendidikan diwujudkan dalam pendidikan Agama
c.       Epistomologi Ilmu Pendidikan, yang membahas tentang hakikat objek formal dan material Ilmu Pendidikan
Sekolah Bertaraf Internasional : Sebuah Epistemology

Sampai saat ini masih terjadi pro dan kontra dengan adanya sekolah bertaraf internasional (SBI). Di antara maksud dikembangkannya SBI tersebut adalah untuk menjawab tantangan global, minimalnya untuk menghadapi AFTA 2015, di mana pada tingkat regiaonal ASIA dan Afrika sudah melaksanakan pasar bebas yang termasuk di dalamnya adalah dunia pendidikan.

Sebagai implikasinya, SBI harus bersedia mengikuti perubahan bidang pengetahuan dan teknologi. Pada tahap rintisannya, pada tingkat lembaga harus menyusun kurikulum  yang bermuatan internasional di samping hidden kurikulumnya.

Guru-guru matematika, science serta bahasa Inggris mendapat prioritas pertama untuk melakukan upaya meningkatkan diri dengan segera mengubah mind set , dan secara administrasi harus segera membenahi administrasi kurikulum pada dukumen II, misalnya menyusun silabus, rencana pembelajaran maupun bahan ajar dalam bahasa Inggris. Sekarang sampai saat ini, wacana dan praksis program SBI tersebut tampak makin ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan di Indonesia. Namun, sampai kini pula, wacana dan praksis program SBI tersebut terus menimbulkan sejumlah persoalan, di antaranya tentang bagaimana proses manajemen pendidikannya agar program itu bisa lebih optimal.
d.      Aksiologi Ilmu Pendidikan, yang membahas tentang hakikat nilai kegunaan teoritis dan praktis Ilmu Pendidikan

4.      Buat analisis, filsafat apakah yang paling efektif (filsafat autokratis ataukah demokratis) untuk diterapkan dalam pendidikan olahraga?Jelaskan!
Gaya Kepemimpinan Autokratis
Menurut Rivai (2003), kepemimpinan autokratis adalah gaya kepemimpinan yang menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi (p. 61).
Robbins dan Coulter (2002) menyatakan gaya kepemimpinan autokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung memusatkan kekuasaan kepada dirinya sendiri, mendikte bagaimana tugas harus diselesaikan, membuat keputusan secara sepihak, dan meminimalisasi partisipasi karyawan (p. 460).
Lebih lanjut Sukanto (1987) menyebutkan ciri-ciri gaya kepemimpinan autokratis (pp. 196-198):
a.       Semua kebijakan ditentukan oleh pemimpin.
b.      Teknik dan langkah-langkah kegiatannya didikte oleh atasan setiap waktu, sehingga langkah-langkah yang akan datang selalu tidak pasti untuk tingkatan yang luas.
c.       Pemimpin biasanya membagi tugas kerja bagian dan kerjasama setiap anggota.
Sedangkan menurut Handoko dan Reksohadiprodjo (1997), ciri-ciri gaya kepemimpinan autokratis (p. 304):
a.       Pemimpin kurang memperhatikan kebutuhan bawahan.
b.      Komunikasi hanya satu arah yaitu kebawah saja.
c.       Pemimpin cenderung menjadi pribadi dalam pujian dan kecamannya terhadap kerja setiap anggota.
d.      Pemimpin mengambil jarak dari partisipasi kelompok aktif kecuali bila menunjukan keahliannya

Gaya kepemimpinan Demokratis / Partisipatif Kepemimpinan demokratis ditandai dengan adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Dibawah kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri (Rivai, 2006, p. 61). Menurut Robbins dan Coulter (2002), gaya kepemimpinan demokratis mendeskripsikan pemimpin yang cenderung mengikutsertakan karyawan dalam pengambilan keputusan, mendelegasikan kekuasaan, mendorong partisipasi karyawan dalam menentukan bagaimana metode kerja dan tujuan yang ingin dicapai, dan memandang umpan balik sebagai suatu kesempatan untuk melatih karyawan(p. 460). Jerris (1999) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang menghargai kemampuan karyawan untuk mendistribusikan knowledge dan kreativitas untuk meningkatkan servis, mengembangkan usaha, dan menghasilkan banyak keuntungan dapat menjadimotivator bagi karyawan dalam bekerja (p.203). Ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis (Sukanto, 1987, pp. 196-198):
a.       Semua kebijaksanaan terjadi pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan bantuan dari pemimpin.
b.      Kegiatan-kegiatan didiskusikan, langkah-langkah umum untuk tujuan kelompok dibuat, dan jika dibutuhkan petunjuk-petunjuk teknis pemimpin menyarankan dua atau lebih alternatif prosedur yang dapat dipilih.
c.       Para anggota bebas bekerja dengan siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugas ditentukan oleh kelompok.
Dari beberapa pendapat di atas maka yang cocok adalah Autokratis
5.      Buat analisis filsafat, mengapa perubahan pendidikan di Indonesia seringkali sukar diduga sebelumnya!
Pendidikan Indonesia dipengaruhi beberapa peristiwa:
Era Kolonia Belanda
Pendidikan Indonesia pada Era Kolonia Belanda mengalami 3 (tiga) fase perkembangan
a.       Masa VOC (1607), pada masa VOC pendidikan yang berkembang di Indonesia yaitu pendidikan yang berlandaskan ketuhanan.dan berpusat di gereja. Tujuan pendidikan saat itu adalah menyebarkan agama protestan dan menghilangkan pengaruh katolik di Indonesia. Tugas guru saat itu adalah untuk memupuk rasa takut terhadap Tuhan, mengajarkan dasar-dasar agama Kristen, mengajar anak berdoa, bernyanyi, pergi ke gereja, mematuhi orang tua, penguasa dan guru-guru
b.      Masa Liberal (1861-1819), pendidikan pada masa tersebut dipengaruhi ole ide-ide
liberal. Terjadi perubahan yang radikal bahwa kepercayaan atas kekuasaan pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian empiris. Pendidikan ditujukan kepada pengembangan kemampuan intelektual, nilai-nilai rasional, social dan usaha mencapai tujuan-tujuan sekuler.
c.       Politik Etis: 1900 – 1920, pendidikan pada masa ini ditujukan membangun kemandirian dan emansipasi pendidikan demi kesejateraan rakyat Indonesia. Ciri pendidikan pada masa ini yaitu gradualisme, dualisme, kontrol sental, keterbatasan tujuan, prinsip konkordasi dan tidak ada perencanaan pendidikan yang sistematis.
d.      Era Kemerdekaan Indonesia Pancasila sebagai dasar dan landasan berbagai kehidupan bangsa lahir pada era kemerdekaan. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebenarnya sudah sejak dulu telah mendasari aspek-aspek kehidupan bangsa Indonesia. Hal tersebut tergambar dari kehidupan bernegara pada masa Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya.

Perubahan – perubahan sebagaimana di atas dikarenakan kita tidak mempunyai blue print atau perencanaan yang jelas tetapi berdasarkan pada siapa yang berkuasa dan memimpin

Selasa, 06 November 2012

tugas filsafat



Kementerian Pendidikan Nasional
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
PROGRAM PASCASARJANA 
UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL 2012-2013                                                       ===================================================================
TAKE HOME EXAM
Mata Kuliah         : Filsafat Ilmu
Hari/Tanggal        : Sabtu, 27 Oktober 2012
Waktu                   : dikumpulkan hari Rabu, 31 Oktober 2012
                                Paling lambat pukul 20.00 WIB melalui email
Dosen                    : Prof.Dr.Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si.

______________________________________________________________________________
Kerjakan dengan cermat
1. Apa arti  dari filsafat dan filsafat ilmu?
2. Jelaskan peran penting apriori dalam melakukan kegiatan berfikir rasionalistik, berikan contohnya.
3. Jelaskan tentang kajian dan pemahaman Obyek Filsafat: Obyek Material dan Obyek Formal. Berikan contohnya.
4. Anda calon Megister Pendidikan yang akan mengembangkan pendidikan Sekolah Dasar. Buatlah konstruksi filsafat ilmu pengetahuan, dalam hal ini ilmu pendidikan dasar. Meliputi aspek ontologi, aspek epistemology, bagaimanakah anda membuktikan kebenaran ilmu tersebut, dan dari aspek aksiologi?

Selamat Bekerja
NB:  Ujian tengah semester (UTS) ini adalah kerja indiividu, anda bisa mencari jawaban di mana saja, tetapi apabila jawaban anda hanya copy paste dari artikel internet atau teman saudara maka akan dinilai nol (0).














TUGAS
UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GASAL 2012/2013
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu : Prof.Dr.Dewi Liesnoor Setyowati, M.Si.



Oleh
R o s a m a j I, 0103512124


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR KONSENTRASI PGSD
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012

Jawab
1.      Arti Filsafat
Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia. Philo=cinta Sophia = kebijaksanaan/kebenaran. Filsafat adalah berpikir secara kritis, sistematis, rasional, dan komprehensif hingga menghasilkan  hakekat kebenaran asli yang di dalamnya juga terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika

Arti FIlsafat Ilmu
Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat yang mencoba menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalm proses penyelidikan ilmiah yang berupa prosedur pengamatan, metode pemikiran ilmiah, praanggapan-praanggaan metafisis, menilai pentingnya usaha ilmiah dari sudut logika formal, metodologis praktis, dan metafisika.

2.      Peran penting apriori dalam melakukan kegiatan berfikir rasionalistik
Apriori  adalah cara memperoleh pengetahuan tanpa memanfaatkan suatu (atau beberapa) pengalaman khusus. Rasionalisme adalah pendekatan terhadap filsafat yang memandang logika dan argumen rasional sebagai alat pokok untuk mendapatkan kebenaran filosofis.

Dari dua pengertian tersebut, apriori menjadi penting dalam melakukan kegiatan berfikir rasionalistik . Deduksi adalah cara kerja dari apriori yang  ruang lingkup kerjanya ada pada  ilmu-ilmu pasti, karena lingkup mendahului adanya kenyataan itu. Hal ini berarti sangat mengandalkan“rasio” untuk memecahkan problem (kebenaran) yang lepas dari jangkauan indra;  lebih mengutamakan (kemampuan) akal dari pada emosi, atau batin.

Contoh peran penting apriori dalam melakukan kegiatan berfikir rasionalistik
Pada saat ditemukannya sebuah peristiwa yang menggemparkan warga sekitar, tentang bentuk lingkaran aneh di tengah sebuah persawahan, di daerah Klaten, banyak orang bertanya-tanya, benarkah sebuah pesawat UFO telah mendarat di sawah yang di maksud?
Begitu rapi dan teraturnya bentuk lingkaran yang terjadi pada sebuah sawah yang siap panen, menjadikan orang menerka dan mereka-reka bahwa pesawat UFO telah mendarat di tengah sawah. Bagi seorang peneliti hal ini tidak akan diterima secara langsung bahwa hal tersebut adalah akibat UFO. Dengan sikap apriori dan rasionalistiknya, mereka menemukan teori tentang sebab musabab terjadinya peristiwa tersebut. Dan ternyata itu tebukti bahwa hal tersebut memang adalah rekayasa amanusia belaka, bukan akibat dari pesawat UFO yang mendarat

3.      Kajian dan pemahaman obyek  material
Pengertian material adalah aspek pasif atau obyektif sesuatu—yakni aspek yang didasarkan pada pengalaman yang dimiliki oleh subyek, Sedangkan Objek Material filsafat ilmu Yaitu suatu bahan yang menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu atau hal yang di selidiki, di pandang atau di sorot oleh suatu disiplin ilmu yang mencakup apa saja baik hal-hal yang konkrit ataupun yang abstrak, kenyataan maupun ada dalam kemungkinan.

Kajian dan pemahaman obyek formal
Pengertian forma/formal aspek aktif atau subyektif sesuatu—yakni aspek yang didasarkan pada aktivitas rasional subyek. Sedangkan Objek Formal filsafat ilmu yaitu sudut pandang yang ditujukan pada bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan itu, atau sudut dari mana objek material itu di sorot.

Contoh

DISIPLIN ILMU
OBYEK MATERIAL
OBYEK FORMAL
1.      Ilmu Politik
 Negara
Hubungan penguasa politik dengan rakyat
2.      Ilmu Pemerintahan
Negara
Hubungan penguasa dengan rakyat
3.      Ilmu filsafat
Masyarakat, alam dan agama
Hubungan manusia dengan sesuatu yang diketahui manusia
4.      Ilmu Pendidikan
Negara
Hubungan Pelaku pendidikan dengan  peserta didik
5.      Ilmu Sosial
Manusia
Kehidupan individu dan interaksinya antar masyarakat
6.      Ilmu Psikologi
Manusia
Jiwa dan pikiran dari individu itu sendiri.

4.      Masalah pendidikan dasar adalah merupakan bagian masalah hidup dan kehidupan manusia. Proses pendidikan dasar berada dan berkembang bersama proses perkembangan hidup dan kehidupan manusia, bahkan pada hakikatnya keduanya adalah proses yang satu.
Pendidikan dasar dilihat dari 3 aspek:
a.       Ontologi
Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakekat ilmu, pandangan-pandangan terhadap hakekat ilmu, termasuk pandangan terhadap sifat atau ciri ilmu tersebut yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan manusia. ontologi berkaitan tentang apa obyek yang ditelaah ilmu, dalam kajian ini mencakup masalah realitas dan penampakan (reality and appearance), serta bagaimana hubungan ke dua hal tersebut dengan subjek/manusia.

Pendidikan dasar pada hakekatnya diperuntukkan bagi anak/siswa usia pendidikan dasar yang berfungsi sebagai subjek.  Ketika pendidikan dan proses pembelajaran ditujukan untuk anak/siswa, maka subjek utamanya adalah anak/siswa itu sendiri, bukan guru, buku teks, fasilitas lainnya, ataupun lingkungan sekitarnya. Anak belajar sesuai dengan sosio cultural aslinya dan benar-benar belajar secara bermakna pada dunianya.

b.      Epistemologi
Epistimologi membahas tentang sarana dan bagaimana memperoleh pengetahuan dan ilmu yang terkait adalah logika.
Sarana, strategi pelaksanaan pendidikan dasar adalah dengan pembelajaran yang menyenangkan. Sebagaimana dunia mereka, pembelajaran yang dikemas dalam permainan akan lebih mudah diterima oleh anak.
c.       Aksiologi
Aksiologi adalah membahas manfaat ilmu, misalnya ilmu pendidikan yang berkaitan dengan nilai kegunaan bagi pembelajar dari segala kelompok usia yang diselenggarakan dalam pendidikan formal maupun non formal. Axiologi berkaitan dengan apa manfaat ilmu, bagaimana hubungan etika dengan ilmu, serta bagaimana mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan
Manfaat  Pendidikan Dasar
Manfaat dari diselenggarakannya pendidikan dasar adalah merujuk pada Peraturan Pemerintah RI No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pasal 26 ayat (1) menyatakan bahwa, “Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.”
Selain itu, secara umum, sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 bahwa,“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.